Langkah Kerja
Anda akan memasang kabel dan melakukan konfigurasi jaringan, dimulai dengan menghubungkan sumber internet (ISP) ke switch menggunakan kabel UTP, kemudian meneruskannya ke converter FO 6 port menggunakan kabel LAN, lalu ke converter LAN to FO menggunakan kabel FO, dan akhirnya menuju ke router melalui kabel UTP ke port 1 (WAN). Router akan dikonfigurasi secara dynamic agar dapat mendistribusikan internet dari ISP ke port 2 dan port 3 sesuai dengan IP address berdasarkan nomor absensi masing-masing. Port 2 router akan terhubung ke access point menggunakan kabel UTP, sedangkan port 3 router akan disambungkan ke laptop melalui kabel LAN, di mana Anda akan melakukan konfigurasi access point secara static sesuai dengan IP address absensi masing-masing, termasuk pengaturan keamanannya. Sebagai hasil akhir, Anda akan melakukan pengujian kecepatan internet pada laptop menggunakan kabel LAN dan koneksi wireless dari access point, memastikan jaringan berfungsi dengan optimal.
Penjelasan Lengkap tentang ISP (Internet Service Provider)
1. Pengertian ISP
ISP atau Internet Service Provider adalah penyedia layanan internet yang memungkinkan individu, perusahaan, organisasi, maupun lembaga pemerintah untuk dapat terhubung dengan jaringan internet global. Tanpa adanya ISP, pengguna tidak akan bisa mengakses internet karena ISP bertindak sebagai perantara yang menghubungkan perangkat kita dengan jaringan internet luas.
ISP tidak hanya menyediakan akses internet, tetapi juga seringkali menawarkan layanan tambahan seperti email, hosting website, server cloud, keamanan jaringan, layanan telepon, hingga TV kabel.
2. Fungsi Utama ISP
Secara umum, fungsi ISP adalah menyediakan layanan agar pengguna bisa online. Namun jika diperinci, fungsinya adalah:
-
Menyediakan akses internet
-
ISP memiliki infrastruktur berupa server, router, satelit, kabel optik, menara pemancar, dan lain-lain yang digunakan untuk menghubungkan pelanggan ke internet.
-
Contohnya: IndiHome menyediakan jaringan fiber optik untuk rumah, Telkomsel menyediakan internet melalui jaringan seluler.
-
-
Mendistribusikan alamat IP
-
Setiap perangkat yang terhubung ke internet membutuhkan alamat IP (Internet Protocol). ISP bertugas memberikan alamat IP (baik statis maupun dinamis) kepada setiap pelanggan agar bisa mengakses internet.
-
-
Mengatur kecepatan internet (bandwidth management)
-
ISP menentukan paket internet yang kita gunakan, misalnya 20 Mbps, 50 Mbps, atau kuota tertentu di jaringan seluler.
-
-
Menyediakan layanan tambahan
-
Misalnya layanan email (contoh Gmail dulu awalnya bisa terhubung lewat ISP), hosting web, cloud storage, server VPN, atau bahkan layanan keamanan data.
-
-
Memberikan layanan pelanggan (customer service)
-
ISP menyediakan bantuan teknis jika pelanggan mengalami gangguan jaringan.
-
3. Jenis-Jenis ISP
ISP dapat dibedakan berdasarkan teknologi yang digunakan untuk memberikan akses internet:
-
Dial-up ISP
-
Teknologi lama, menggunakan saluran telepon dan modem untuk mengakses internet.
-
Kecepatannya sangat lambat (maksimal 56 kbps).
-
Sekarang hampir tidak digunakan lagi.
-
-
DSL (Digital Subscriber Line)
-
Menggunakan saluran telepon tetapi dengan frekuensi berbeda sehingga bisa dipakai internet dan telepon secara bersamaan.
-
Lebih cepat dari dial-up.
-
-
Broadband ISP
-
Menggunakan kabel koaksial atau fiber optik.
-
Menawarkan kecepatan tinggi dan stabil.
-
Contoh: IndiHome (fiber), Biznet, MyRepublic.
-
-
Wireless ISP (WISP)
-
Menggunakan teknologi radio atau sinyal wireless untuk mengirim data.
-
Biasanya dipakai di daerah pedesaan atau terpencil yang tidak terjangkau kabel.
-
-
Mobile ISP
-
Disediakan oleh operator seluler melalui jaringan 3G, 4G LTE, dan sekarang 5G.
-
Contoh: Telkomsel, Indosat, XL, Smartfren.
-
-
Satellite ISP
-
Menggunakan satelit untuk memberikan akses internet.
-
Cocok untuk wilayah yang sangat terpencil, misalnya di tengah laut atau daerah yang sulit dipasang kabel.
-
Kekurangannya adalah latensi tinggi (karena sinyal harus bolak-balik satelit).
-
4. Cara Kerja ISP
Bagaimana sebenarnya ISP menghubungkan kita ke internet?
-
Pengguna berlangganan ke ISP
-
Kita membayar biaya bulanan untuk mendapatkan akses internet.
-
-
Perangkat kita terhubung ke modem/router ISP
-
Di rumah biasanya ada modem/router dari ISP yang terhubung ke jaringan kabel atau fiber optik ISP.
-
-
ISP memberikan alamat IP
-
Setiap perangkat diberi IP agar bisa dikenali di jaringan internet.
-
-
ISP meneruskan permintaan kita ke internet global
-
Misalnya kita mengetik
www.google.com, permintaan itu dikirim ke ISP. -
ISP lalu menggunakan DNS (Domain Name System) untuk menerjemahkan alamat domain menjadi alamat IP server Google.
-
-
Data dikirim balik ke pengguna
-
ISP menyalurkan data dari server Google kembali ke perangkat kita.
-
Jadi, ISP adalah pintu gerbang utama antara pengguna dengan internet global.
5. Contoh ISP
-
Indonesia:
-
IndiHome (Telkom Indonesia)
-
Biznet
-
MyRepublic
-
First Media
-
Operator seluler (Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Smartfren)
-
Internasional:
-
AT&T (Amerika)
-
Verizon (Amerika)
-
BT (Inggris)
-
Comcast (Amerika)
Indonesia:
-
IndiHome (Telkom Indonesia)
-
Biznet
-
MyRepublic
-
First Media
-
Operator seluler (Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Smartfren)
Internasional:
-
AT&T (Amerika)
-
Verizon (Amerika)
-
BT (Inggris)
-
Comcast (Amerika)
6. Kelebihan dan Kekurangan ISP
Kelebihan:
-
Memudahkan akses internet bagi masyarakat luas.
-
Menawarkan berbagai pilihan paket internet sesuai kebutuhan.
-
Menyediakan layanan tambahan (TV kabel, email, cloud, VPN, dll).
Kekurangan:
-
Biaya langganan bisa mahal.
-
Terkadang ada gangguan jaringan.
-
Kecepatan internet bisa dipengaruhi jumlah pengguna (sharing bandwidth).
-
Tidak semua wilayah terjangkau, terutama pedesaan terpencil.
7. Kesimpulan
ISP (Internet Service Provider) adalah penyedia layanan yang menghubungkan perangkat kita ke internet. Fungsi utamanya adalah menyediakan akses internet, memberikan alamat IP, mengatur bandwidth, serta menyediakan layanan tambahan.
Jenis ISP bervariasi mulai dari dial-up, DSL, broadband, wireless, mobile, hingga satelit. Di Indonesia, contoh ISP yang umum adalah IndiHome, Biznet, MyRepublic, dan operator seluler seperti Telkomsel atau XL.
Singkatnya, tanpa ISP kita tidak akan bisa mengakses internet, sehingga perannya sangat vital dalam kehidupan digital modern.
Switch vs. Hub dalam Jaringan Komputer
Dalam dunia jaringan komputer, pemilihan perangkat konektivitas menjadi faktor fundamental yang menentukan efisiensi, keamanan, dan skalabilitas jaringan. Di antara berbagai perangkat yang ada, hub dan switch adalah dua komponen utama yang berfungsi menghubungkan perangkat dalam jaringan area lokal (LAN), namun dengan filosofi dan teknologi yang sangat berbeda. Laporan ini akan mengulas secara mendalam perbedaan esensial antara keduanya, dari cara kerja, performa, hingga implikasi keamanannya, yang dapat menjadi landasan penting dalam pengambilan keputusan teknis.
Hub, sebagai perangkat yang lebih tua dan lebih primitif, beroperasi pada Lapisan Fisik (Layer 1) dari model referensi OSI. Karakteristik utamanya adalah ketidakmampuannya untuk memproses data secara cerdas. Ketika sebuah paket data masuk ke salah satu port-nya, hub hanya menyalin sinyal listrik tersebut dan menyiarkannya atau menyebarkannya ke semua port lain yang terhubung. Proses ini, yang dikenal sebagai broadcasting, tidak peduli perangkat mana yang merupakan tujuan akhir dari paket data tersebut. Akibatnya, semua perangkat dalam jaringan yang terhubung ke hub menerima setiap paket data, meskipun sebagian besar akan mengabaikannya karena bukan ditujukan untuk mereka. Pendekatan ini menciptakan satu domain tabrakan (collision domain) yang besar, di mana tabrakan data sering terjadi, terutama pada jaringan dengan lalu lintas tinggi, menyebabkan penurunan kinerja yang signifikan. Meskipun hub menawarkan kesederhanaan dan biaya yang sangat rendah, keterbatasannya dalam performa, terutama terkait dengan pembagian bandwidth dan risiko tabrakan data, membuatnya tidak lagi relevan untuk sebagian besar kebutuhan jaringan modern.
Sebaliknya, switch merepresentasikan evolusi yang lebih cerdas dan efisien dari perangkat jaringan. Switch beroperasi pada Lapisan Data Link (Layer 2) dan beberapa model canggih bahkan pada Lapisan Jaringan (Layer 3). Berbeda dengan hub, switch menggunakan kecerdasannya untuk mempelajari dan menyimpan alamat MAC (Media Access Control) dari setiap perangkat yang terhubung ke port-nya, dan mencatatnya dalam sebuah tabel yang disebut Content Addressable Memory (CAM) atau tabel MAC address. Saat paket data tiba, switch memeriksa alamat MAC tujuan dari paket tersebut dan meneruskannya hanya ke port spesifik di mana perangkat tujuan berada. Ini dikenal sebagai proses packet switching atau unicasting. Kemampuan ini memberikan beberapa keuntungan fundamental:
1.Peningkatan Kinerja: Dengan meneruskan data hanya ke tujuan yang tepat, switch secara efektif memberikan bandwidth khusus untuk setiap port dan mencegah pemborosan bandwidth yang terjadi pada hub. Ini juga memecah jaringan menjadi beberapa domain tabrakan yang lebih kecil, yang secara drastis mengurangi risiko tabrakan dan meningkatkan throughput data.
2.Keamanan yang Lebih Baik: Karena paket data tidak disiarkan ke seluruh jaringan, risiko penyadapan data secara pasif oleh perangkat lain yang tidak berkepentingan jauh lebih rendah dibandingkan dengan penggunaan hub.
3.Transmisi Full-Duplex: Switch mendukung mode transmisi full-duplex, memungkinkan perangkat untuk mengirim dan menerima data secara bersamaan, memaksimalkan efisiensi komunikasi.
Dari perspektif keamanan, perbedaan antara switch dan hub juga sangat mencolok. Penggunaan hub ibarat berteriak di sebuah ruangan penuh orang dan berharap hanya orang yang dituju yang akan mendengarkan. Sebaliknya, switch bertindak seperti pengiriman pesan rahasia yang hanya sampai ke penerima yang dituju, membuatnya jauh lebih sulit bagi pihak yang tidak berwenang untuk mengakses data yang ditransmisikan. Lebih lanjut, beberapa switch yang lebih canggih (switch Layer 3) dapat dikonfigurasi untuk membuat jaringan virtual (VLAN), yang memungkinkan administrator jaringan untuk memisahkan lalu lintas jaringan secara logis, meningkatkan keamanan dan fleksibilitas.
Pada akhirnya, meskipun hub mungkin masih ditemukan dalam beberapa aplikasi yang sangat sederhana atau sebagai perangkat warisan, dominasi switch dalam jaringan modern tidak terbantahkan. Biaya yang sedikit lebih tinggi untuk switch sebanding dengan manfaat yang ditawarkan dalam hal kecepatan, keamanan, dan kemampuan pengelolaan yang jauh lebih unggul. Pilihan antara keduanya harus didasarkan pada kebutuhan jaringan: hub untuk skenario yang sangat minimalis dan hemat biaya di mana performa dan keamanan bukan prioritas, sementara switch adalah pilihan yang tepat untuk jaringan yang membutuhkan efisiensi, skalabilitas, dan keamanan yang maksimal.
LAN
Local Area Network (LAN): Fondasi Konektivitas Lokal
Pendahuluan
Local Area Network (LAN) adalah salah satu konsep paling fundamental dalam dunia jaringan komputer. Istilah ini merujuk pada jaringan yang menghubungkan perangkat-perangkat di dalam area geografis yang terbatas, seperti rumah, kantor, sekolah, atau kampus universitas. Sejak kemunculannya pada tahun 1970-an, LAN telah merevolusi cara kita berbagi sumber daya dan berkomunikasi. Dari sekadar menghubungkan beberapa komputer di sebuah ruangan, LAN kini telah berkembang menjadi infrastruktur kompleks yang mendukung berbagai perangkat modern, mulai dari printer, server, hingga perangkat IoT.
Sejarah Perkembangan LAN
Konsep awal LAN mulai dieksperimenkan pada era 1970-an, ketika para peneliti di universitas dan pusat riset mulai mencari cara untuk menghubungkan komputer-komputer dalam area kecil. Perkembangan signifikan terjadi pada tahun 1980-an dengan munculnya teknologi Ethernet, yang dirancang oleh Robert Metcalfe di Xerox PARC. Ethernet menjadi metode transmisi data yang dominan dalam LAN karena kesederhanaan, keandalan, dan kecepatannya. Adopsi Ethernet secara luas mempercepat evolusi LAN, menjadikannya standar industri yang tidak hanya digunakan di lingkungan korporat tetapi juga di rumah-rumah pribadi.
Komponen-Komponen Utama LAN
Sebuah LAN yang berfungsi dengan baik terdiri dari beberapa komponen kunci yang saling bekerja sama:
-Perangkat Akhir (End Devices): Ini adalah perangkat yang digunakan pengguna, seperti komputer desktop, laptop, smartphone, tablet, server, dan printer.
-Perangkat Jaringan (Network Devices): Perangkat ini mengelola lalu lintas data di dalam LAN. Contohnya adalah:
1.Switch: Menghubungkan perangkat dalam LAN dan secara cerdas meneruskan paket data ke tujuan yang benar menggunakan alamat MAC.
2.Router: Bertanggung jawab menghubungkan LAN dengan jaringan lain yang lebih besar, seperti internet atau Wide Area Network (WAN).
3.Access Point (AP): Memungkinkan perangkat nirkabel (Wi-Fi) untuk terhubung ke jaringan LAN.



